Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Swiss Cari Cara Agar Bisa Evakuasi Warga dan Staf Kedutaan dari Sudan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Sabtu, 22 April 2023, 10:01 WIB
Swiss Cari Cara Agar Bisa Evakuasi Warga dan Staf Kedutaan dari Sudan
Kepala Manajemen Krisis di Kementerian Luar Negeri Swiss, Serge Bavaud/Net
rmol news logo Konflik senjata yang terus berkecamuk di wilayah Sudan, mendorong pemerintah Swiss segera mencari cara agar bisa membawa warga dan pejabat kedutaannya dari negara itu dengan selamat.

Kepala Manajemen Krisis di Kementerian Luar Negeri Swiss, Serge Bavaud, pada Jumat (21/4) mengatakan pihaknya berencana menggelar operasi evakuasi bersama dengan negara lain. Namun begitu, ia menyadari hal itu masih belum mungkin dilakukan dalam waktu dekat.

"Dengan sifat konflik yang tidak dapat diprediksi dan kurangnya jaminan keamanan dari pihak-pihak yang terlibat, skema evakuasi tersebut cenderung tidak memungkinan," kata Bavaud, seperti dimuat Swissinfo.

Menurut Bavaud, evakuasi saat ini sangat sulit dilakukan dan hanya bisa menggunakan pesawat angkut militer untuk keamanan.

Selain itu, Bavaud menyebut di antara 100 warga Swiss yang tinggal di Sudan, belum banyak yang meminta untuk dievakuasi secepatnya dari negara itu.

"Sejauh ini hanya sekitar selusin yang menyatakan minat untuk pergi," ungkap Bavaud.

Kendati demikian, kata Bavaud, Kedutaan Swiss di Khartoum sangat terpengaruh oleh pertarungan bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter RSF yang semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir.

"Kediaman pribadi Duta Besar Swiss dan beberapa kediaman pribadi anggota staf juga terkena serangan selama pertempuran," jelasnya.

Saat ini, Kedutaan Swiss di Khartoum terdiri dari tujuh diplomat, dua anggota departemen pertahanan yang bekerja sebagai bagian dari misi PBB dan lima staf kedutaan serta 50 pekerja lokal. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA