Insiden tersebut terjadi pada Jumat (17/3), ketika NATO melakukan upaya pengawasan udara bersama di wilayah tersebut.
Kedua jet Typhoon itu mencegat sebuah jet penumpang Tu-134 milik militer Rusia, yang dikenal dengan nama NATO Crusty. Jet itu dikawal oleh dua jet tempur Sukhoi Su-27 Flanker dan sebuah pesawat angkut militer AN-12 Cub.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (18/3), Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengatakan operasi itu adalah jaminan bahwa Inggris dan Jerman bersama dengan sekutu NATO lainnya berdiri dengan sekutu Estonia mereka pada saat ketegangan ini.
“Kami dengan cepat mengidentifikasi pesawat Rusia dan kemudian memantaunya saat terbang di dekat wilayah udara NATO,†kata komandan RAF, Richard Leask, seperti dimuat
Anadolu Agency.
RAF dikerahkan di Estonia pada Operasi Azotize, dan akan mengambil alih kepemimpinan dari detasemen Jerman pada bulan April.
“Misi Pemolisian Udara NATO dilakukan untuk memastikan setiap pesawat yang berkepentingan dicegat untuk memastikan kami tahu siapa mereka dan menjaga keselamatan penerbangan untuk semua pengguna ruang udara,†tambah Leask.
BERITA TERKAIT: