Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan temuan ini memang tidak menentukan sumber pasti Covid-19. Tetapi ini memperkuat teori bahwa Covid-19 berasal dari hewan, bukan kebocoran laboratorium.
“Data ini tidak memberikan jawaban pasti tentang bagaimana pandemi dimulai, tetapi setiap data penting untuk mendekatkan kita ke jawaban itu,†kata Tedros pada Jumat (17/3), seperti dimuat
Reuters.
Selain itu, temuan ini juga belum ditinjau secara resmi oleh para ahli lain atau diterbitkan dalam jurnal peer-review.
Ketika wabah muncul pada awal tahun 2020, para ahli mengumpulkan sampel genetik dari pasar makanan laut Huanan, tempat kasus manusia pertama Covid-19 tercatat pada akhir 2019.
Tedros mengatakan urutan genetik baru-baru ini diunggah ke database virus publik terbesar di dunia oleh para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China. Tetapi kemudian dihapus.
Meski begitu, seorang ahli biologi Prancis melihat informasi itu secara kebetulan dan membagikannya dengan sekelompok ilmuwan yang berbasis di luar China yang menyelidiki asal-usul virus corona.
Data menunjukkan bahwa beberapa sampel positif Covid-19 yang dikumpulkan dari sebuah kios perdagangan satwa liar juga mengandung gen anjing rakun. Ini menunjukkan bahwa hewan tersebut mungkin telah terinfeksi oleh virus tersebut.
Anjing rakun sering dibiakkan untuk diambil bulunya dan dijual untuk diambil dagingnya di pasar hewan di seluruh China.
BERITA TERKAIT: