Keduanya bertemu pada Senin selama kunjungan Frederiksen ke Kairo, di mana mereka membahas berbagai masalah termasuk kekhawatiran seputar imigrasi ilegal dan bagaimana menghadapinya.
El-Sissi dalam pernyataannya menekankan negaranya ingin tidak menjadi titik persimpangan bagi orang yang ingin pergi ke Eropa secara ilegal.
Selain masalah tersebut, kedua pemimpin juga mencari cara bagaimana menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina lewat jalan damai.
“Kami berbicara tentang krisis Rusia-Ukraina dan pentingnya menemukan solusi yang berkontribusi untuk mengurangi ketegangan, dan juga karena dampaknya yang besar pada keamanan dan stabilitas kawasan kami dan seluruh dunia," kata Sissi, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (14/3).
Kedua pemimpin juga dilaporkan membahas bagaimana Mesir dan Denmark dapat bekerja sama dalam energi terbarukan dan prakarsa lingkungan.
Pertemuan tersebut membahas pandangan paling penting dari kerja sama bilateral antara Mesir dan Denmark. Keduanya telah memperpanjang perjanjian kerja sama energi bilateral hingga 2025
Setelah pembicaraan dengan presiden, Frederiksen menuju ke Sheikhdom Al-Azhar Al-Sharif di mana dia bertemu dengan Imam Besar Ahmed el-Tayeb.
BERITA TERKAIT: