Kementerian mengatakan pemanggilan Ahsan menyusul keputusan Bangladesh yang melarang kapal Rusia singgah di pelabuhan negara itu.
"Kami meminta perhatian kepala misi diplomatik terhadap laporan tentang keputusan otoritas negaranya yang melarang kapal kargo Rusia singgah di pelabuhan Bangladesh," kata Kementerian, seperti dikutip dari
TASS.
"Langkah ini bertentangan dengan karakter hubungan bilateral yang secara tradisional ramah dan dapat berdampak negatif pada prospek kerja sama kita di berbagai bidang," lanjutnya.
Pemanggilan Selasa bermula dari kasus pekan lalu, di mana kedutaan Rusia di Bangladesh mengonfirmasi bahwa 69 kapal Rusia telah dilarang berlabuh di pelabuhan negara tersebut.
Namun, menurut kedutaan, langkah tersebut tidak berarti Bangladesh melarang impor barang-barang Rusia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kemudian mengatakan bahwa Bangladesh telah membuat keputusan ini di bawah ancaman sanksi sekunder AS.
BERITA TERKAIT: