Menurut Tibet Rights Collective (TRC) yang berbasis di New Delhi pada Selasa (14/2), misi itu sangat diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban China atas kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan terhadap warga dan budaya Tibet.
"Misi pencarian fakta dan investigasi dari PBB harus mempertimbangkan kebijakan Partai Komunis China (PKC) yang berbahaya di Tibet, dan mempertanyakan keberadaan Panchen Lama Tibet, yang diculik pada tahun 1995," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
ANI News.
Merujuk studi TRC, PBB dinilai gagal untuk menuntut China atas krisis yang sedang berlangsung di Tibet.
PBB disebut tak pernah melakukan investigasi serius mengenai insiden yang terjadi di Tibet, seperti penahanan sewenang-wenang, kematian penjara, insiden bakar diri dan penghilangan paksa.
Tetapi, baru-baru ini para ahli PBB mengeluarkan laporan yang menyebut China berusaha mengasimilasi budaya, agama dan bahasa sekitar satu juta anak Tibet melalui sekolah asrama.
Laporan tersebut juga meminta para pembuat kebijakan untuk membahas masalah Tibet secara mendalam dan menyerukan penyelidikan atas situasi HAM di sana.
BERITA TERKAIT: