Dikutip dari
Al-Jazeera, Senin (30/1), Kantor Manajemen Risiko dan Bencana Madagaskar pada Minggu merilis kematian akibat bencana alam tersebut mencapai 25 orang, sementara 21 lainnya dinyatakan hilang.
Diperkirakan topan Cheneso telah berdampak pada 83.181 orang, dengan hampir 38 ribu warganya terpaksa dievakuasi dari 23.600 rumah yang terendam banjir dan 500 lainnya hancur total.
Topan Cheneso yang menghantam Madagaskar timur laut sejak 19 Januari lalu, membawa angin kencang dan memicu hujan deras yang menyebabkan banjir besar.
Menurut Pusat Meteorologi Khusus Regional Samudra Hindia Barat Daya, Cheneso adalah badai tropis pertama dari musim topan di Afrika Selatan yang biasanya berlangsung dari November hingga April.
Dalam beberapa tahun terakhir, Madagaskar dan Mozambik telah berulang kali dilanda badai dan topan hebat yang telah menghancurkan rumah, infrastruktur, dan tanaman serta membuat banyak orang mengungsi.
Pada Januari dan Februari 2022, empat badai besar melanda Madagaskar, menewaskan sedikitnya 138 orang, menghancurkan 124.000 rumah, dan membuat sekitar 130.000 orang mengungsi.
BERITA TERKAIT: