Kementerian Pendidikan Tinggi Taliban telah menyebarkan pemberitahuan tersebut kepada seluruh universitas di Afghanistan.
Pemberitahuan itu menyebutkan, siswi yang ingin melanjutkan pendidikan ke universitas, tidak dapat mendaftar ujian sampai informasi lebih lanjut diumumkan.
Beberapa organisasi kemanusiaan, termasuk Education Cannot Wait (ECW), meminta otoritas Taliban mencabut keputusan mereka untuk menangguhkan pendidikan universitas bagi perempuan Afghanistan.
Perempuan telah menjadi kaum yang paling dibatasi selama kepemimpinan Taliban di Afghanistan.
Aturan-aturan yang keluar sebelumnya seperti melarang perempuan bekerja di organisasi non pemerintah, telah memicu kemarahan internasional.
Banyak negara dan organisasi Islam, termasuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengutuk larangan bekerja dan pendidikan untuk perempuan sebagai pelanggaran hukum Islam.
Sejak 15 Agustus 2021, Taliban telah melarang anak perempuan bersekolah di sekolah menengah, membatasi kebebasan bergerak perempuan dan anak perempuan.
BERITA TERKAIT: