Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peringati Hari Martin Luther King, At America Gelar Pembacaan Puisi Esai Bertajuk "Say No To Discrimination"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 20 Januari 2023, 22:01 WIB
rmol news logo Memperingati kelahiran seorang tokoh hak asasi manusia yang terkenal, Martin Luther King Jr, Pusat Kebudayaan Amerika Serikat (@amerika) menggelar pembacaan puisi esai pada Jumat (20/1).

Bekerja sama dengan kelompok Puisi Esai Indonesia, acara tersebut berlangsung mulai pukul 19.00-20.30 WIB, di Pacific Place Mall, Jakarta.

Puisi esai dibacakan untuk menyalurkan semangat perjuangan HAM dan kesenjangan ekonomi yang disuarakan Martin Luther di masa lalu terhadap masalah sosial yang dihadapi manusia dewasa ini.

Mengangkat tema "Poem for Social Reform", acara tersebut menggaungkan misi untuk mendorong semangat anti diskriminasi dengan slogan yang selalu digemakan: "Say No To Discrimination".

Menurut Ketua Puisi Esai Indonesia, Monica JR, Puisi adalah wadah yang memiliki kapasitas besar untuk mengubah hati dan pikiran.

Dalam paparannya, Monica menjelaskan bagaimana puisi esai yang merupakan genre sastra baru, yang diperkenalkan sastrawan Denny JA, memiliki kaitan dengan semangat anti diskriminasi yang diperjuangkan Martin Luther.

"Semangat anti diskriminasi Dr. King juga menjadi sumber informasi gerakan anti diskriminasi Indonesia dalam puisi esai Denny JA," ujar Monica

Meski memiliki korelasi yang erat, perbedaan keduanya terletak pada kondisi sosial dan politik negara yang berbeda.

"Setting sosio-politik Amerika Serikat lebih bercirikan segregasi dan diskriminasi hitam putih. Sementara itu, dalam konteks perpolitikan Indonesia, segregasi hitam putih tidak terlalu mencolok," jelas Monica.

Menurutnya, prasangka berdasarkan pandangan keyakinan, etnis Tionghoa, dan orientasi, lebih menonjol di Indonesia.

Puncak acara diisi dengan penampilan pembacaan puisi esai yang dibawakan oleh delapan orang dari komunitas Puisi Esai Indonesia.

Sebagai ketua, Monika JR mengawali pembacaan puisi berjudul "Not Blowing in The Wind Any More? Human Rights in Indonesia", karya Denny JA.

Kemudian dilanjutkan oleh penampilan puisi dari Sarah Permata Aini (I Dream a World oleh Langston Hughes), Swari Utami Dewi (Lennon Had a Dream Too, in Memory of Martin Luther King karya Denny JA), Nyai Mas Ayu (In Memoriam : Marthin Luther King Jr. oleh June Jordan), Syakila Hanifa Nisa (Riot oleh Gwendolyn Brooks), Edrida Pulungan (Poetry for the Opressed oleh Deny JA) dan Muhammad Adriasyah Maulana (Still I Rise oleh Maia Maya Angelou).

Puisi esai terakhir dibacakan oleh moderator acara yakni Amelia Fitriani dengan judul "We Shall Overcome in The Era of Covid-19" oleh Deny JA.

Acara semakin meriah dengan penampilan musik dari EO Project, yang membawakan lagu-lagu perlawanan terhadap diskriminasi di tahun 1960-an dan 1970-an, termasuk We shall overcome (Joan Baez), Blowing in the Win (Bob Dylan), Imagine (John Lennon). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA