Min Aung Hlaing tiba di Vladivostok pada Senin (5/9), untuk menghadiri Forum Ekonomi Jauh.
Kunjungan Min Aung Hlaing sebelumnya terjadi pada Juli. Ketika itu, Myanmar dan Rusia sepakat untuk memperdalam kerjasama pertahanan mereka. Kemudian bulan lalu, junta Myanmar mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk mengimpor mintak Rusia.
Selain menghadiri forum ekonomi, Min Aung Hlaing juga akan melakukan berbagai agenda dalam kunjungannya kali ini. Ia akan bertemu dengan pejabat Rusia dan mengunjungi landmark, universitas, dan pabrik selama kunjungan.
Tujuannya untuk lebih mempererat kerja sama dalam hubungan persahabatan, ekonomi dan sektor lain antara pemerintah dan rakyat kedua negara.
"Meskipun lebih berisiko, panglima junta kemungkinan mencoba mendekati Rusia untuk mendapatkan bantuan militer," kata seorang mantan pejabat militer yang juga menjabat sebagai anggota parlemen Myanmar, kepada
Arab News, Selasa (6/9).
"Jenderal Min Aung Hlaing tampaknya mencoba menjalin hubungan istimewa dengan negara kuat seperti Rusia yang mendukungnya di PBB," tambahnya.
Sejak melakukan kudeta pada Februari tahun lalu, junta Myanmar menghadapi isolasi internasional, dan dijatuhi serangkaian sanksi.
“Karena Myanmar tidak mendapatkan banyak bantuan militer dari China seperti yang diharapkan, Rusia menjadi satu-satunya negara yang dapat diandalkan untuk mendapatkan bantuan militer saat ini,†lanjut anggota parlemen itu.
Rusia sendiri adalah sumber utama perangkat keras militer untuk Myanmar dan merupakan salah satu negara pertama yang menyuarakan dukungan mereka untuk junta setelah kudeta tahun lalu.
BERITA TERKAIT: