Kementerian Lingkungan Ukraina mencatat ada lebih dari 2.000 insiden pasukan Rusia merusak udara, tanah, dan air Ukraina. Ini hanya beberapa dari banyak konsekuensi perang lainnya.
"Sejak awal invasi besar-besaran Federasi Rusia ke Ukraina, kami mencatat semua kejahatan penjajah terhadap lingkungan untuk membuatnya (Rusia) membayar penuh atas apa yang telah dilakukan pada rakyat Ukraina," kata kementerian lewat unggahan di Telegram pada Kamis (25/8).
Kementerian memperkirakan total degradasi tanah dan sumber daya air Ukraina serta polusi udara yang disebabkan oleh invasi Rusia bernilai 395 miliar hryvnia Ukraina atau lebih dari 10 miliar dolar AS.
Bulan lalu, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP) melaporkan pemantauannya menemukan daerah pedesaan dan perkotaan Ukraina dapat menghadapi kondisi beracun.
UNEP mengatakan memverifikasi polusi dan kerusakan ekologis yang disebabkan oleh ribuan kemungkinan insiden yang berpotensi berdampak ke negara-negara tetangga.
"Pemetaan dan penyaringan awal bahaya lingkungan hanya berfungsi untuk mengkonfirmasi bahwa perang benar-benar beracun," kata Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen.
Laporan dari media, kelompok konservasi dan lembaga pemerintah telah memperingatkan bahwa perang telah membunuh ribuan lumba-lumba di Laut Hitam, banyak di antaranya dilaporkan terdampar di Turki.
UNEP mengatakan konflik tersebut telah menyebabkan bahaya lingkungan setelah infrastruktur minyak dan gas serta fasilitas industri lainnya dihantam.
Salah satu masalah lingkungan terbesar di Ukraina berpusat di sekitar pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang direbut oleh pasukan Rusia pada Maret.
BERITA TERKAIT: