Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Marcos Jr Unggul Pada Survei Pilpres: Rakyat Filipina Ingin Rasakan Kejayaan ‘Masa Emas’ Marcos Sr

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sulthan-nabil-herdiatmoko-1'>SULTHAN NABIL HERDIATMOKO</a>
LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO
  • Jumat, 06 Mei 2022, 15:54 WIB
Marcos Jr Unggul Pada Survei Pilpres: Rakyat Filipina Ingin Rasakan Kejayaan ‘Masa Emas’ Marcos Sr
Ferdinand Marcos Jr, anak dari mendiang Ferdinand Marcos Sr /Net
rmol news logo Melirik pemilu presiden (pilpres) 2022 di Filipina, kini Ferdinand Marcos Jr. atau dikenal dengan nama akrabnya Bongbong Marcos berada di peringkat pertama dalam jajak publik menjelang voting, nilainya ditaksir sekitar 56 persen saat ini.

Melihat Marcos yang memenangkan suara mayoritas dalam jajak pendapat itu, Reuters melakukan investigasi ke akar publik Filipina mengenai alasan mengapa rakyat Filipina memilih anak dari diktator mendiang Ferdinand Marcos Sr, ketimbang lainnya.

Pedagang kaki lima Nellie Baraquio akan memberikan suara dalam pemilihan presiden di Filipina untuk pertama kalinya pada Senin depan (9/5), dan stiker kampanye yang ditempelkan di gerobak dagangnya meninggalkan sedikit keraguan tentang siapa yang mendapatkan suaranya.

Wanita berusia 38 tahun itu percaya pria berbaju merah yang tersenyum di stiker, Bongbong Marcos, adalah yang terbaik untuk memimpin negaranya, meskipun mendiang ayah dan senama telah memimpin apa yang dikatakan para kritikus sebagai bab tergelap Filipina di mata dunia.

Baraquio, yang menjual rokok, makanan ringan, dan minuman ringan di trotoar di ibu kota Manila, tidak tertarik untuk memberikan suara dalam pemilihan sebelumnya.

Kali ini, dia mengatakan dia terpikat oleh prospek ekonomi yang lebih baik di bawah Marcos, yang telah berbicara tentang 20 tahun pemerintahan ayahnya sebagai "zaman keemasan" pembangunan.

"Ini bisa menjadi takdir Filipina. Saya akan memilih untuk pertama kalinya karena Marcos," ujar Baraquio kepada Reuters, Jumat (6/5).

"Saya bisa bekerja sendiri dan tidak bergantung pada pemerintah. Tapi tetap saja, saya ingin harga (kebutuhan pokok) turun. Saya dengar selama mereka (Marcos), hidup di Filipina nyaman," tambah pedagang kaki lima itu.

Dilihat dari investigasi Reuters, memang betul Filipina menikmati pertumbuhan ekonomi yang solid di bawah Marcos Snr, meskipun didorong oleh utang yang besar dan akhirnya memicu krisis ekonomi dan sosial, serta ketimpangan yang meningkat.

Meskipun Bongbong kini memimpin jajak publik, organisasi pemeriksa fakta (Fact checker) VERA Files mengatakan dalam laporan bulan Desember lalu, bahwa Marcos Jr adalah "penerima manfaat utama" dari disinformasi online untuk merapikan citranya sambil mendiskreditkan saingannya.

Namun pria 64 tahun itu membantah bahwa tim kampanyenya telah memicu disinformasi.

"Kami justru adalah korban disinformasi," kata jurubicara Bongbong, Vic Rodriguez, kepada Reuters, Jumat (6/5).

"Kami hanya ingin menutup kampanye ini dengan nada yang baik," pungkasnya.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan Marcos memimpin lebih dari 30 poin atas saingan terdekatnya, Leni Robredo, yang mengalahkannya tipis dalam kontes wakil presiden 2016.

Marcos mencalonkan diri dengan Sara Duterte-Carpio, putri populer dari Presiden Rodrigo Duterte yang akan digantikan dengan sang terpilih.

Sara memimpin jajak pendapat tentang pemilihan wakil presiden dan bisa menjadi kunci kemenangan Marcos jika dia berhasil mengumpulkan pendukungnya di belakangnya.

Selain Baraquiao, pekerja konstruksi Patrick Uy yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhannya dan enam anaknya dengan upah harian rata rata 10 dolar AS, juga berharap Marcos Jr untuk menang.

"Saya berharap Marcos menurunkan harga listrik, bensin, dan beras. Saya senang melihatnya menang," ujar pria berusia 49 tahun itu.

Meskipun pendapat beberapa rakyat mengatakan bahwa Filipina dibawah Marcos Sr itu terasa makmur, Amnesty International yakni sebuah organisasi internasional yang fokus kepada HAM, mengatakan ribuan penentang dipukuli, disiksa, dihilangkan atau dibunuh dimasa pemerintahan mendiang Marcos Sr.

Mereka juga menambahkan bahwa miliaran dolar hilang dari kas negara, menurut sebuah badan pemerintah yang dibentuk untuk memulihkan kekayaan haram itu.

Marcos dan keluarganya membalas tuduhan tersebut, dengan megatakan bahwa kekayaan besar mereka diperoleh secara sah.

Pengamat politik Filipina mengatakan salah satu alasan kenapa Marcos Jr kini unggul di jajak pendapat, adalah profil demografis pemilih tahun ini. Dengan 56 persen berusia 18 hingga 41 tahun, mereka tidak ada ingatan langsung tentang kediktatoran Marcos Sr dan penggulingannya dalam pemberontakan ‘kekuatan rakyat’ pada 1986.

Banyak pendukung seperti Baraquio dan Uy percaya narasi sejarah korupsi, kronisme dan pembusukan ekonomi era Marcos itu dibuat oleh saingan politik.

"Saya tidak percaya itu (kediktatoran Marcos Sr). Saat Marcos Sr berkuasa, Filipina tidak punya utang. Sekarang, kami terlilit utang," kata Uy.

"Mereka bilang Marcos pencuri. (Tetapi keluarga Marcos itu) sudah lama kaya, sudah lama mengabdi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA