Larangan itu akan mencakup sebagian dari Teluk Tonkin dan kepulauan Hoang Sa (Paracel) di perairan Vietnam.
“Vietnam meminta China untuk menghormati kedaulatan Vietnam atas Kepulauan Paracel, hak berdaulat dan yurisdiksi atas zona maritimnya ketika mengambil tindakan untuk melestarikan sumber daya hayati di Laut Timur, tanpa memperumit situasi menuju menjaga perdamaian, stabilitas dan ketertiban di Laut Timur," ujar jurubicara Kementrian Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang, seperti dimuat oleh
RFA, Rabu (4/5).
Dikutip dari
VietnamNet pada Kamis (5/5), Menurut LSM Masyarakat Perikanan Vietnam, ini adalah tindakan China yang sepihak, berulang, dan tidak masuk akal.
Tindakan itu juga dikatakan secara serius melanggar kedaulatan, hak, dan kepentingan Vietnam di zona ekonomi eksklusif (ZEE), serta hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1982 tentang Hukum Laut dan dokumen hukum internasional yang kini masih berlaku.
Mereka menegaskan itu bertentangan dengan deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di LCS (DOC).
Penerbitan larangan tahunan dan perpanjangan larangan penangkapan ikan di LCS itu meningkatkan risiko bentrokan antara kapal penangkap ikan Vietnam dan penjaga pantai China, menghambat operasi normal kapal penangkap ikan Vietnam dan nelayan di perairan Vietnam.
LSM itu mengatakan larangan sepihak dari China tersebut dinyatakan batal demi hukum di perairan Vietnam, dan menuntut Beijing untuk segera mengakhirinya.
Lembaga itu juga meminta agar lembaga lain yang kompeten menentang keras dan mengambil tindakan drastis untuk segera melakukan hal yang serupa.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendorong para nelayan Vietnam agar mematuhi hukum dan melindungi hak-hak mereka yang sah saat menangkap ikan di laut.
BERITA TERKAIT: