Melalui akun Twitter resminya, Pemerintah Ukraina telah meminta maaf setelah menunjukkan gambar Kaisar Hirohito masa Perang Dunia II bersama Adolf Hitler dan Benito Mussolini dalam video media sosial tentang kekalahan fasisme dan Nazi.
"Kami meminta maaf dengan tulus kepada Jepang karena membuat kesalahan ini," cuit akun Twitter resmi Ukraina, dikutip
NDTV, Senin (25/4).
"Kami tidak punya niat untuk menyinggung orang-orang Jepang yang ramah," tambahnya.
Mereka pun segera mengunggah ulang video tersebut setelah menghapus gambar Hirohito.
Unggahan tersebut telah beredar luas sejak 1 April, dan memicu protes resmi dari Pemerintahan Jepang.
Kepala panel kebijakan luar negeri Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Masahisa Sato mengatakan di Twitter, dirinya telah mendesak Kementerian Luar Negeri untuk memprotes Pemerintah Ukraina.
Permintaa Sato direspons Kemenlu Jepang dengan melakukan protes resmi hingga akhirnya video kontroversial telah dihapus dari Twitter.
Sementara itu, beberapa pengguna Twitter di Jepang mengaku telah kehilangan minat untuk mendukung Ukraina menyusul unggahan kontroversial tersebut.
Ada yang mengatakan, akan lebih tepat untuk menggunakan gambar Hideki Tojo, yang merupakan Perdana Menteri Jepang di mas Perang Dunia II dan kemudian digantung sebagai terpidana penjahat perang.
BERITA TERKAIT: