Isi dari buku pegangan itu memberikan panduan kelangsungan hidup warga dalam skenario perang seperti saat invasi Rusia ke Ukraina, dengan mensimulasikan skenario tersebut dengan pelaku tetangganya, China.
Buku pegangan Taiwan yang dirilis pada Selasa (14/4) ini, merinci cara menemukan tempat perlindungan bom melalui aplikasi
smartphone, persediaan air dan makanan, serta tips untuk menyiapkan kotak P3K darurat.
"Kami memberikan informasi tentang bagaimana warga harus bereaksi dalam krisis militer dan kemungkinan bencana yang akan datang," ujar Liu Tai-yi, seorang pejabat dari unit
All-Out Defence Mobilisation, dikutip oleh
Reuters, Selasa (12/4).
Buku itu akan juga membahas kesiapan keselamatan dan membantu orang untuk bertahan hidup, tambahnya.
Dia mengatakan, buku pegangan yang diambil dari panduan serupa yang dikeluarkan oleh Swedia dan Jepang, akan diperbarui lebih lanjut dengan informasi lokal seperti tempat penampungan, rumah sakit dan toko untuk kebutuhan sehari-hari.
Buku pegangan ini menggunakan komik dan gambar dengan tips-tips untuk bertahan dari serangan militer, seperti bagaimana membedakan sirene serangan udara dan cara berlindung dari rudal.
Perencanaan untuk buku pegangan tersebut didahului oleh serangan Rusia terhadap tetangganya, yang telah memicu perdebatan tentang implikasinya bagi Taiwan dan cara-cara untuk meningkatkan kesiapsiagaan, seperti reformasi pelatihan pasukan cadangan untuk melawan invasi China.
Taiwan belum melaporkan tanda-tanda invasi segera dari pihak China, tetapi telah meningkatkan tingkat siaganya sejak awal perang di Ukraina.
Militer China sampai saat ini masih beroperasi di perbatasan Taiwan, dan telah meningkatkan kegiatan militer di dekatnya dalam dua tahun terakhir, untuk menekannya agar menerima klaim
One-China-nya.
BERITA TERKAIT: