Shehbaz memperoleh kemenangannya melalui pemungutan suara di parlemen. Ia mendapatkan 174 suara, dibandingkan dengan kandidat PTI Shah Mahmood Qureshi, yang tidak menerima suara setelah partainya memutuskan untuk memboikot proses pemungutan suara.
Voting tersebut berlangsung di bawah pimpinan anggota parlemen Pakistan, Ayaz Sadiq. Itu berselang dua hari setelah Majelis Rendah Parlemen memilih untuk mencopot Imran Khan dari jabatannya melalui mosi tidak percaya.
Sesi penobatan Shehbaz dimulai dengan pembacaan Al Quran, bersama Wakil Ketua Parlemen Pakistan, Qasim Suri.
Setelah dinobatkan sebagai PM baru, Shehbaz mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Pakistan seorang PM digulingkan melalui mosi tidak percaya.
"(Ini adalah) hari bersejarah," ujarnya, sembari menyoroti kinerja pemerintahan Khan dengan menyebut kebahagiaan masyarakat dapat dilihat melalui indikator ekonomi.
Shehbaz menuturkan, rupee Pakistan kini kembali bangkit, yang diperdagangkan pada Rs 190 per dolar AS dan ditutup pada Rs 182 per dolar AS di hari penobatannya.
“Imran Khan adalah orang yang mengatakan bahwa ketika rupee turun terhadap dolar AS, maka perdana menteri negara itu adalah orang yang korup. Sekarang dia harus melihat bahwa rupee telah pulih sekitar Rs 8,†ujar Shehbaz dalam penobatannya, dikutip dari
GeoNews, Senin (11/4).
Lebih lanjut, ia menegaskan perlunya swasembada di bidang keuangan jika ingin Pakistan maju.
"Kita perlu melindungi dan menghormati bangsa karena tidak ada seorang pun pengkhianat pada saat ini. Jika ekonomi ingin bergerak maju, maka, kita harus menggunakan dialog dan tidak bergerak menuju jalan buntu," pungkas Shehbaz.
BERITA TERKAIT: