Lewat sebuah surat mereka meminta panitia membuka kembali prosedur pencalonan yang ditutup pada 31 Januari lalu.
Dalam surat itu, mantan Menteri Belanda Ank Bijleveld, Ben Bot, Bert Koenders, dan Joris Voorhoeve, bersama dengan mantan presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan mantan Perdana Menteri Belgia Elio Di Rupo menulis bahwa pembukaan kembali prosedur itu dibenarkan karena ke situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara itu.
Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina pada 24 Februari, jauh setelah periode pencalonan ditutup.
"Adalah tugas demokrasi kita untuk membela otoritarianisme dan mendukung orang-orang yang berjuang untuk demokrasi dan hak mereka untuk pemerintahan sendiri. Lapisan peradaban setipis kertas, kita adalah penjaganya dan kita tidak akan pernah bisa beristirahat," kata para penandatangan, seperti dikutip dari NL Times, Senin (4/4).
Oliver van Loo, salah satu pemrakarsa menyebut penting bagi dunia untuk memberi tahu rakyat Ukraina bahwa mereka dan perjuangan eksistensial mereka untuk demokrasi terlihat.
"Jika Hadiah Nobel dapat memiliki nilai tambah yang besar untuk perdamaian di dunia, maka waktunya adalah sekarang," ujarnya.
BERITA TERKAIT: