Meski begitu, Rusia yakin bisa menangani masalah yang muncu akibat sanksi tersebut sesegera mungkin.
"Sanksi Barat terhadap Rusia keras, tetapi negara kami memiliki potensi yang diperlukan untuk mengkompensasi kerusakan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (28/2).
Pernyataannya itu disampaikan saat Presiden Rusia Vladimir Putin terngah bertemu dengan para pejabat di Moskow untuk membahas gejolak ekonomi dari perang yang telah berlangsung selama lima hari itu.
"Realitas ekonomi telah berubah secara signifikan," kata Peskov, seraya menambahkan bahwa Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkannya.
“Rusia telah secara sistematis mempersiapkan untuk waktu yang cukup lama untuk kemungkinan sanksi, termasuk sanksi terberat yang sekarang kita hadapi,†sambungnya, seperti dimuat
Reuters.
Sanksi dari Barat telah cukup berdampak terhdap Rusia. Hal itu bisa dilihat dari jatuhnya nilai tukar mata uang rubel terhadap dolar AS sebanyak 20 persen pada awal pekan ini.
Untuk menopang hal itu, Bank sentral Rusia meningkatkan lebih dari dua kali lipat suku bunga utamanya menjadi 20 persen.
Sementara itu, pasar saham Moskow tetap tutup untuk hari ini.
BERITA TERKAIT: