“UE telah mulai membangun kembali kehadiran minimal staf Delegasi UE internasional untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan memantau situasi kemanusiaan,†begitu kata Juru Bicara Komisi Luar Negeri Komisi Eropa Peter Stano pada Jumat (21/1).
Tidak lama setelah pernyataan itu muncul, Taliban membuat cuitan di Twitter yang menyatakan bahwa UE telah secara resmi membuka kedutaannya dengan kehadiran permanen di Kabul dan praktis memulai operasi. Langkah ini diambil setelah kesepahaman tercapai antara blok tersebut dan Taliban. 

Meskipun kembali ke Afghanistan, UE masih menolak untuk mengakui pemerintahan yang dipimpin Taliban sebagai pemerintah resmi Afghanistan, menyebut mereka
"otoritas de facto".
Langkah dari Komisi Eropa datang ketika Kementerian Luar Negeri Norwegia telah mengundang perwakilan Taliban ke Oslo untuk mengadakan pembicaraan dengan komunitas internasional dan anggota masyarakat sipil Afghanistan.
“Pertemuan-pertemuan ini tidak mewakili legitimasi atau pengakuan terhadap Taliban. Tetapi kita harus berbicara dengan otoritas
de facto di negara ini. Kami tidak bisa membiarkan situasi politik mengarah pada bencana kemanusiaan yang lebih buruk lagi,†kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt, sebagaimana dimuat
Russia Today.
BERITA TERKAIT: