Dalam sebuah wawancara bersama surat kabar Izvestia, Zhang nengajak Rusia untuk bersama-sama melawan tekanan itu dengan memperdalam kerja sama kedua negara.
Zhang mengatakan bahwa bekerja sama sangat penting untuk melawan tekanan AS dan Barat.
“AS, bersama dengan sekutu Baratnya, menekan China dan Rusia di semua lini: politik, ekonomi, militer, kemanusiaan, keamanan, sains, dan teknologi,†kata Zhang, seperti dikutip dari
RT, Junat (31/12).
“Menanggapi hegemoni terbuka dan politik kekuasaan seperti itu, kita harus terus memperdalam kerja sama strategis yang saling menguntungkan," ujarnya.
Selain itu, diplomat tersebut menekankan, negara-negara Barat menjalankan "yurisdiksi ekstrateritorial†dan secara sewenang-wenang menerapkan sanksi terhadap lembaga pemerintah, perusahaan, dan personel kedua negara dalam upaya untuk menghambat perkembangan mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara Rusia dan China semakin erat, terutama di tengah berbagai tekanan yang dilakukan Washington dan sekutu Barat mereka.
Dalam sebuah kesempatan Presiden China Xi bahkan pernah menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai sahabatnya.
Sementara saat kedua pemimpin menggelar pertemuan virtual pada 15 Desember lalu, Putin menggambarkan hubungannya dengan Xi sebagai model kerja sama sejati di abad ke-21.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga mengatakan Beijing sepenuhnya bermaksud untuk mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan Moskow.
“Apa pun perubahan yang terjadi di dunia, persahabatan Tiongkok-Rusia yang telah diturunkan dari generasi ke generasi akan selalu kuat,†katanya.
BERITA TERKAIT: