Artikel yang tertulis di media lokal Pakistan mengungkapkan bagaimana Arab saudi mampu mengubah sistemnya dan menjaidkan negara itu berkembang lebih baik, hal yang mestinya ditiru oleh Pakistan.
"Langkah-langkah yang diambil oleh Arab Saudi telah datang seperti petir di masyarakat Saudi. Reformasi ini membuka masyarakat yang tertindas. Masyarakatnya telah menerima reformasi ini. Karena perubahan inilah Saudi dapat menjadi tuan rumah Arab Expo 2030. Negara-negara seperti kita (Pakistan) dan orang-orang di dalamnya juga harus berubah untuk membuat ekonomi dan masyarakat kita lebih baik," tulis media lokal itu, seeprti dikutip dari
ANI News, Kamis (23/12).
Pekan lalu, Kementerian Agama Pemerintah Saudi mengeluarkan perintah yang mengarahkan masjid untuk memberi tahu orang-orang melalui pidato Jumat tentang khotbah yang salah oleh Jamaah Tabligh.
"Arab Saudi melarang Jamaah Tabligh (yang salah), menyebutnya sebagai hal yang berbahaya bagi masyarakat dan salah satu gerbang terorisme," tulis media itu.
Jamaah Tabligh adalah gerakan misionaris Islam Sunni transnasional yang menasihati umat Islam dan mendorong sesama anggota untuk mengikuti bentuk murni Islam Sunni.
Jamaah Tabligh (Ahbab) juga masuk dalam daftar sasaran pemerintah Saudi. Penguasa Saudi telah menyadari bahwa ada peran dalam menghancurkan Jemaat lewat khotbah yang salah.
Arab Saudi memiliki pengaruh besar pada kegiatan budaya di sub-benua. Bagaimana perubahan yang begitu cepat di Saudi akan mempengaruhi kelompok-kelompok agama di sub-benua, ini juga merupakan pertanyaan besar dan penting bagi Pakistan.
Melihat hubungan dengan Israel, sejarah telah memasuki babak baru. Arab Saudi yang berlawanan dengan Israel, saat mini nampaknya terlihat mendekat.
Israel juga semakin dekat dengan UEA dan negara-negara Teluk lainnya. Program atom Iran adalah alasan utama bagi Israel dan UEA untuk semakin mendekat.
"Sekarang Saudi telah bergandengan tangan dengan Israel dan juga melarang Jamaah Tabligh, haruskah kita melihatnya sebagai kekalahan sekte tertentu? Tidak, ini tidak perlu dibaca atau dianggap sebagai kekalahan sekte tertentu. Ini sebenarnya kekalahan mereka yang ingin menguasai dunia dan mendominasi dengan bantuan filosofi, pola pikir atau prinsip atau sebagai bagian dari agenda mereka," tulis artikel tersebut.
Pemerintah Saudi tidak pernah memberikan hak apa pun kepada wanita karena agama atau karena Syariah. Namun, kini tampaknya mereka sudah menyadari bahwa sulit untuk terus maju dan bertahan dengan cara yang kaku seperti itu.
"Langkah-langkah yang diambil oleh Arab Saudi telah datang seperti petir di tengah masyarakat. Reformasi ini membuka masyarakat yang tertindas. Jadi, kapan pembatasan yang kaku di Pakistan sudah berakhir seperti di Saudi?"
Negara-negara seperti Pakistan dan rakyatnya juga harus berubah untuk membuat ekonomi dan masyarakat kita lebih baik, lanjut artikel tersebut.