Jika diberlakukan kembali, itu akan menghapus progam 'Test and Go' yang sebelumnya diberlakukan bagi para pelancong yang sudah divaksinasi.
Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengatakan pada Senin bahwa ia akan mengajukan proposal tersebut ke Pusat Administrasi Situasi Covid-19.
Sebelumnya Supakit Sirilak, direktur jenderal Departemen Ilmu Kedokteran kementerian, mengatakan satu kasus Omicron yang masuk ke negara itu melalui Test and Go telah dites negatif untuk Covid-19 baik sebelum dan pada saat kedatangan, tetapi beberapa hari kemudian pengunjung tersebut jatuh sakit dan dinyatakan positif terinfeksi varian baru.
"Oleh karena itu, Test and Go harus ditinjau ulang karena kasusnya sudah dalam masa jendela infeksi, 6-7 hari," katanya, seperti dikutip dari
Bangkok Post.
“Jika Test and Go tidak ditinjau, maka pendatang yang terinfeksi tetapi tidak terdeteksi dapat segera melakukan perjalanan lebih jauh di dalam negeri dan menyebabkan kelompok infeksi,†kata Supakit.
Supakit mengatakan hingga saat ini Thailand telah mendeteksi lebih dari 80 kasus Omicron.
"Ada 11 kasus dari April hingga 10 Desember, 52 kasus dari 11 hingga 19 Desember, dan lebih banyak kasus dilaporkan pada Senin pagi," katanya.
"Sebagian besar kasus Omicron yang terdeteksi adalah kedatangan di bandara Suvarnabhumi dan mereka membentuk seperempat dari kasus Covid-19 yang ditemukan di sana. Jumlah kasus meningkat cukup cepat selama seminggu terakhir, yang sesuai dengan situasi global," lanjutnya.
BERITA TERKAIT: