Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Encanto, Kisah Keluarga Penuh Keajaiban dengan Sentuhan Kuat Budaya Kolombia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 25 November 2021, 07:24 WIB
rmol news logo Home is where your heart is. Frasa itu populer di kalangan global untuk menunjukkan bahwa betapa rumah, yang bukan hanya berbentuk fisik bangunan tapi juga berbentuk kehangatan keluarga serta orang-orang yang benaung di dalamnya, memiliki makna yang kuat dan power tersendiri di dalam hati setiap orang.

Makna mendalam mengenai rumah dan kehangatan keluarga itulah yang diusung oleh Walt Disney Animation Studios dalam film animasi terbaru mereka berjudul "Encanto".

Film ini mengangkat kisah sebuah keluarga Kolombia yang bernama Keluarga Madrigal. Keluarga ini hidup di sebuah rumah ajaib di tengah hutan yang juga diapit oleh pegunungan di mana banyak pepohonan, bunga dan satwa yang luar biasa beragam.

Film ini sangat lekat dan kental dengan nuansa latin khas Kolombia yang menonjol. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana lingkungan serta rumah Keluarga Madrigal itu digambarkan, cara berpakaian para tokoh di dalamnya, aksen bicara mereka, keanekaragaman hayati yang digambarkan di dalam film, makanan yang disajikan, hingga musik dan tari-tarian yang membuat film tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh yang bisa menunjukkan bagaimana indahnya Kolombia dengan kebergaman yang dimilikinya.

Sentuhan khas Kolombia semakin terasa karena sejumlah pengisi suara dan musisi yang menyanyikan latar musik di film tersebut juga berasal dari Kolombia. Salah satunya adalah penyanyi ternama asal Santa Marta bernama Carlos Vives yang menyanyikan lagu berjudul "Colobia, Mi Encanto" di latar musik film terfsebut.

Sinopsis

Film ini mengangkat kisah seorang Nenek atau Abuela bernama Alma Madrigal yang kehilangan suaminya, Pedro, saat melarikan diri bersama sejumlah warga lain dari para penakluk. Namun ia berhasil menyelamatkan ketiga anaknya, yakni Julieta, Pepa, dan Bruno.

Saat kehilangan Pedro, sebuah keajaiban terjadi. Sebuah lilin yang ia pegang tiba-tiba memberikan keajaiban dan memberikan Alma serta sejumlah warga lainnya, sebuah desa kecil yang indah dan tersembunyi di balik pegunungan di "Encanto".

Di desa itu, rumah Alma, sang Abuela menjadi pusat dari segala keajaiban di mana lilin ajaib itu menyala dengan kekal.

Sejak saat itu, anak-anak dan cucu-cucu dari Abuela pun mendapat "gift" atau keajaiban mereka masing-masing untuk membantu para warga desa.


Kisah utama muncul dari sudut pandang salah satu cucu perempuan Abuela, yakni Mirabel. Ia tidak mendapat "gift" tersebut. Namun di balik itu semua, ternyata pada akhirnya ia memiliki peranan besar untuk menyelamatkan Keluarga Madrigal dari "keretakan" dengan mengembalikan fondasi serta makna utama dari rumah dan keluarga.

Keberagaman khas Kolombia Di "Encanto"

Kantor Berita Politik RMOL berkesempatan untuk ikut menjadi salah satu kelompok orang pertama yang menyaksikan penayangan perdana "Encanto" di bioskop pada Rabu malam (24/11) di CGV Pacific Place bersama dengan Kedutaan Besar Kolombia di Jakarta beserta sejumlah tamu undangan lainnya.

Sebelum film mulai ditayangkan, Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Juan Camilo Valencia Gonzalez mengaku sangat terharu dan emosional dengan film ini.

"Sebagai Duta Besar dan khususnya sebagai warga Kolombia, saya sepenuhnya merasa bangga bahwa negara saya bisa berbagi inspirasi dengan Disney Film yang merupakan perusahaan produksi film animasi yang paling berpengaruh," ujarnya.

Ia menilai bahwa "Ecanto" berhasil menangkap dengan baik aneka keberagaman yang indah di Kolombia, baik dalam hal budaya, maupun keanekaragaman hayati dan diterjemahkan ke dalam visual animasi di layar lebar.

"Keluarga Madrigal di dalam film tersebut tinggal di sebuah rumah di tengah hutan dan tersembunyi di balik pegunungan yang penuh dengan bunga, tumbuhan dan kupu-kupu kuning serta satwa lainnya," kata Dubes Valencia Gonzalez.

"Ini adalah tempat di mana keajaiban terjadi setiap harinya. Terdengar seperti mewakili gambaran surga," sambungnya.

Meski begitu, gambaran tersebut juga selaras dengan gambaran Kolombia di mana keanekaragaman hayati terjaga dengan baik serta ribuan spesies satwa baik amfibi, reptil, burung dan spesies lainnya terjaga dan hidup di dalamnya.

"Keanekaragaman di Kolombia bukan hanya soal alam, tapi juga budaya. Anda akan melihat bagaimana hal itu ditangkap denga baik di 'Encanto',". tambahnya.

Ia menekankan bahwa warga Kolombia selalu bangga dengan keberagaman yang mereka miliki, baik dalam hal tradisi, budaya, gastronomi, alam dan lainnya.

"Kolombia adalah negara yang paling ramah di dunia dan akan selalu membuka pintunya bagi kita semua," paparnya.

Komitmen Kolombia Menjaga Keanekaragaman Hayati

Penayangan film "Encanto" ini agaknya seirama dengan komitmen Kolombia dalam menjaga keanekaragaman hayati serta ekosistem global.

Akhir Agustus lalu, Kolombia didaulat untuk menjadi tuan rumah acara Forum Tingkat Tinggi PreCOP Biodiversity 2021 yang diselenggarakan secara virtual.

Presiden Kolombia Ivan Duque pada saat itu lantang berbicara soal aksi global untuk menghadapi perubahan iklim dan upaya menjaga keanekaragama hayati.

"Kami bersatu melakukan hal ini, utamanya untuk melindungi hutan Amazon. Sekitar enam persen hutan Amazon berada di Kolombia, namun kita tetap berkomitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati di sana," tekannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA