Mengutip media lokal,
Reuters menyebut banyak tahanan politik, termasuk jurubicara partai Aung San Suu Kyi dan komedian terkenal Zarganar, dibebaskan dari penjara Insein yang terkenal kejam.
Pembebasan para tahanan itu terjadi beberapa menit setelah pidato pemimpin militer Min Aung Hlaing pada Senin (18/10).
Televisi pemerintah mengumumkan, lebih dari 5.600 orang yang ditangkap selama aksi protes anti-kudeta akan dibebaskan dalam amnesti atas dasar kemanusiaan.
Menanggapi langkah itu, beberapa aktivis menyebutnya taktik militer utnuk mencoba membangun kembali reputasi internasional setelah ASEAN mengecualikan Min Aung Hlaing selama pertemuan puncak nanti.
Sementara itu, Pelapor Khusus PBB Tom Andrews di Twitter menyambut baik pembebasan itu, meski mengkritik langkah junta yang menahan tahanan politik di penjara dengan tingkat keamanan tinggi.
"Junta membebaskan tahanan politik di Myanmar bukan karena perubahan hati, tapi karena tekanan," ujarnya.
ASEAN memutuskan untuk mengundang perwakilan non-politik ke KTT 26-28 Oktober, alih-alih perwakilan pemerintahan militer Myanmar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: