Gantz mengatakan bahwa Hizbullah akan 'terluka parah' jika Israel perlu berperang di Lebanon.
"Jika kita harus pergi berperang, Lebanon akan gemetar dan Hizbullah akan terluka parah dan hancur," kata Gantz pada upacara tahunan peringatan kenegaraan bagi tentara yang gugur yang pemakamannya tidak diketahui, di Gunung Herzl, Kamis (18/2), seperti dilaporkan
Times of Israel.
“Bahkan sekarang, terlepas dari kenyataan bahwa Israel memiliki angkatan bersenjata terkuat di Timur Tengah, kami masih menerima ancaman perang," ujar Gantz.
Menambahkan jika pertempuran itu harus terjadi, akan sulit bagi garis depan Israel, tetapi akan jauh lebih sulit bagi Hizbullah yang disebutnya sebagai musuh bebuyutan Israel.
"Ini benar, khususnya bagi Hizbullah dan Hamas, keduanya melanggar hukum internasional dengan mengembangkan kapasitas ofensif untuk operasi dalam populasi sipil,†tegas Gantz.
Pasukan Pertahanan Israel mengadakan latihan skala besar di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon pekan lalu. Latihan itu mensimulasikan perang skala besar, termasuk serangan tiruan terhadap sekitar 3.000 target dalam satu hari, kata militer.
Latihan tempur mendapat sorotan tajam dari Nasrallah yang pada Selasa (16/2) mengeluarkan ancamannya.
"Kami tidak ingin berperang dengan Israel, tetapi jika itu memulai perang, kami akan berperang," kata Nasrallah, menurut Channel 13, menambahkan bahwa Hizbullah akan mengebom kota-kota Israel jika IDF akan mengebom kota-kota Lebanon.
"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa pertempuran beberapa hari antara kami dan Israel tidak akan mengarah pada perang yang lebih luas," katanya.
BERITA TERKAIT: