Ditangkap Jelang Kerusuhan Capitol Hill, Pemimpin Proud Boys Adalah Mantan Informan FBI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 28 Januari 2021, 11:56 WIB
Ditangkap Jelang Kerusuhan Capitol Hill, Pemimpin Proud Boys Adalah Mantan Informan FBI
Pemimpin kelompok ektremis Proud Boys, Enrique Tarrio/Net
rmol news logo Pemimpin kelompok ekremis Proud Boys dilaporkan merupakan seorang mantan informan Biro Investigasi Federal (FBI) yang produktif.

Ia adalah Enrique Tarrio, berusia 36 tahun. Ia bekerja dengan menyamar untuk mengungkap jaringan perdagangan manusia, hingga menguak kasus narkoba dan perjuadian.

Dari transkrip dokumen pengadilan pada 2014 yang dimuat Reuter, Tarrio bekerja sebagai informan setelah ditangkap pada 2012.

Meski begitu, Tarrio membantah jika dirinya pernah menjadi informan FBI.

"Saya tidak tahu. Saya tidak ingat semua ini," ujarnya.

Kedok Tarrio sendiri terkuak di pengadilan Miami pada 2014, ketika ia mengaku bersalah meakukan penipuan terkait kasus penjualan alat tes diabetes curian.

Untuk mengurangi hukuman, jaksa penuntut, seorang agen FBI, dan pengacara Tarrio mengungkap bagaimana pria tersebut membantu FBI menuntut 13 pelaku kejahatan. Alhasil, hukumannya berhasil diringankan, dari 30 bulan menjadi 16 bulan.

Pengacara Tarrio, Jeffrey Feiler menyebut kliennya adalah informan yang produktif. Ia pernah menyelidiki penjualan steroid anabolik.

Seorang agen FBI menyebut Tarrio adalah komponen kunci dalam penyelidikan narkoba terkait penjualan ganca, kokain, dan ekstasi.

Tarrio ditangkap bersama rekan-rekannya yang tergabung kelompok Proud Boy terkait dengan aksi kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari.

Proud Boy didirikan pada 2016 dan dua tahun kemudian Tarrio menjadi ketua kelompo tersebut.

Pada 11 Desember, Tarrio terlihat di Washington untuk menggerakkan massa. Keesokan harinya, ia membakar spanduk Black Lives Matter.

Ketika dia tiba di Washington menjelang protes yang direncanakan untuk mendukung Trump pada 6 Januari, dia ditangkap karena membakar spanduk. Alhasil ia tidak berada dalam kerumunan di Capitol Hill.

Pada saat penangkapannya, dia membawa dua magasin senapan berkapasitas tinggi dengan logo Proud Boys.

Pengadilan memerintahkan dia untuk meninggalkan Washington dan kembali untuk sidang pada bulan Juni.

Selain Tarrio, anggota Proud Boys lain yang ditangkap terkait kerusuhan di Capitol Hill adalah Joseph Biggs.

Menurut FBI, Biggs merupakan seorang veteran tentara Ia adalah salah satu orang pertama yang masuk ke Capitol. Dia membantah mengetahui rencana menyerbu gedung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA