Laporan AS: Penyakit Aneh Diplomat AS Di Kuba Kemungkinan Disebabkan Oleh Gelombang Mikro

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 06 Desember 2020, 14:39 WIB
Laporan AS: Penyakit Aneh Diplomat AS Di Kuba Kemungkinan Disebabkan Oleh Gelombang Mikro
Amerika Serikat dan Kuba sempat bersitegang terkait masalah penyakit aneh yang dialami oleh sejumlah diplomat di Havana/Net
rmol news logo Sekitar tahun 2016-2017 tahun lalu, media internasional dihebohkan dengan munculnya dugaan "penyakit misterius" yang dialami oleh sejumlah diplomat Amerika Serikat yang bertugas di kantor perwakilan di Havana Kuba.

Para diplomat dan staf di Kedutaan Besar Amerika Serikat dii Havana mengeluhkan sejumlah gejala, seperti mulai dari pusing, kehilangan keseimbangan, gangguan pendengaran, kecemasan dan sesuatu yang mereka sebut sebagai "kabut kognitif".

Begitu ramainya pembahasan soal hal ini, sampai-sampai secara tidak resmi kondisi tersebut dikenal dengan istilah "sindrom Havana".

Pada saat itu, Amerika Serikat menanggapinya dengan cara memulangkan sejumlah diplomat dan stafnya dengan alasan keamanan.

Setelah beberapa tahun berlalu, kini laporan terbaru yang dirilis oleh pemerintah Amerika Serikat melalui National Academies of Sciences mengungkapkan bahwa penyakit misterius itu kemungkinan disebabkan oleh radiasi gelombang mikro langsung.

Laporan ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim ahli medis dan ilmiah yang memeriksa gejala dari sekitar 40 pegawai yang pernah mengalami kondisi tersebut.

"Komite merasa bahwa banyak tanda, gejala, dan pengamatan yang khas dan akut yang dilaporkan oleh pegawai (pemerintah) konsisten dengan efek energi frekuensi radio (RF) yang diarahkan dan berdenyut," tulis laporan itu.

Meski begitu, laporan tersebut tidak secara spesifik menyalahkan gelombang energi yang diarahkan langsung.

Laporan yang sama juga mencatat, telah ada penelitian yang signifikan di Rusia dan dulu di Uni Soviet soal efek gelombang berdenyut.

"Studi yang diterbitkan dalam literatur terbuka lebih dari setengah abad yang lalu dan selama dekade berikutnya oleh sumber-sumber Barat dan Soviet memberikan dukungan tidak langsung untuk kemungkinan mekanisme ini," sambung laporan yang sama seperti dikabarkan BBC.

Kuba sendiri kerap membantah semua tuduhan, termasuk tuduhan bahwa Kuba melakukan serangan sonik, yang dilayangkan oleh Amerika Serikat terkait kasus tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA