Kapsul Berisi Sampel Asteroid Milik Misi Hayabusa Jepang Berhasil Mendarat Di Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 06 Desember 2020, 09:58 WIB
Kapsul Berisi Sampel Asteroid Milik Misi Hayabusa Jepang Berhasil Mendarat Di Australia
Kapsul berisi sampel asteroid dari misi Hayabusa Jepang mendarat di daerah terpencil Australia/Net
rmol news logo Kapsul milik Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) yang membawa sampel asteroid telah tiba di Bumi, mendarat di daerah terpencil di Australia selatan.

Misi Hayabusa2 pada Sabtu (5/12) telah mengirimkan kapsul kecil ke Bumi. Di dalamnya terdapat sampel asteroid yang dapat memberikan petunjuk mengenai asal mulai tata surya dan kehidupan di planet Bumi.

Kapsul sendiri tiba pada Minggu pagi (6/12). Sekitar 120 km di atas Bumi, kapsul sempat berubah menjadi bola api karena masuk ke dalam atmosfer.

"Itu luar biasa. Itu adalah bola api yang indah, dan saya sangat terkesan. Kami telah menunggu hari ini selama enam tahun," ujar manajer proyek Hayabusa2 JAXA, Yuichi Tsuda, seperti dikutip Associated Press.

Sekitar 10 km di atas permukaan Bumi, sebuah parasut akan dibuka untuk memperlambat jatuhnya kapsul itu dan mengirim sinyal suar untuk memberikan lokasi.

Sinyal suar terdeteksi, menunjukkan parasut juga berhasil dibuka dan kapsul mendarat dengan selamat di daerah terpencil yang jarang penduduknya di Woomera, Australia.

JAXA mengatakan, tim pencari helikopternya menemukan kapsul itu dua jam setelah mendarat.

Ahli batuan luar angkasa Universitas Nasional Australia Trevor Ireland, yang berada di Woomera untuk kedatangan kapsul tersebut, mengatakan ia memperkirakan sampel Ryugu serupa dengan meteorit yang jatuh di Australia dekat Murchison di negara bagian Victoria lebih dari 50 tahun lalu.

"Meteorit Murchison membuka jendela tentang asal usul bahan organik di Bumi karena batuan ini ditemukan mengandung asam amino sederhana serta air yang melimpah," kata Ireland.

"Kami akan memeriksa apakah Ryugu adalah sumber potensial bahan organik dan air di Bumi saat tata surya terbentuk, dan apakah ini masih utuh di asteroid," tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA