Jurubicara Gedung Putih, Judd Deere mengatakan, panggilan telepon antara Trump dan Putin pada Kamis (23/7) bertujuan untuk menghindari perlombaan senjata kedua negara.
"Presiden Trump menegaskan kembali harapannya untuk menghindari perlombaan senjata tiga arah yang mahal antara China, Rusia, dan AS. (Ia) berharap untuk melanjutkan negosiasi kontrol senjata di Wina," ungkap Deere seperti dikutip
Reuters.
Sementara itu, menurut Kremlin, kedua pemimpin juga membahas program nuklir Iran. Pembahasan tersebut tidak disebutkan oleh Gedung Putih.
"Perlunya upaya kolektif untuk menjaga stabilitas regional dan rezim non-proliferasi nuklir global telah ditekan di kedua sisi," ujar Kremlin.
Beberapa waktu terakhir, AS dan Rusia tengah gencar melaksanakan negosiasi kontrol senjata. Pihak AS mengatakan, sebagai kekuatan senjata nuklir yang tumbuh, China harus ikut bergabung dalam perjanjian baru, New START.
Sementara itu, China menolak untuk bergabung bersama AS dan Rusia. Beijing menyatakan akan senang hati bergabung jika AS bersedia untuk menurunkan kapasitas persenjataan nuklirnya setingkat dengan China, yaitu 20 kali lebih kecil.
BERITA TERKAIT: