Perang Dagang Berkobar Lagi, AS Ancam Kenakan Tarif Untuk Makanan Laut Dari China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 25 Juni 2020, 11:35 WIB
Perang Dagang Berkobar Lagi, AS Ancam Kenakan Tarif Untuk Makanan Laut Dari China
Ilustrasi lobster/Net
rmol news logo Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali berkobar. Kali ini, Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada makanan laut yang diimpor ke AS dari China.

Ancaman tersebut diberikan AS jika China tidak memenuhi komitmennya dalam kesepakatan dagang Fase 1 yang telah ditandatangani pada awal tahun.

"Jika Perwakilan Dagang menentukan China tidak memenuhi komitmen pembeliannya berdasarkan Perjanjian Fase 1 terkait dengan makanan laut," ujar Trump melalui memo yang dirilis Gedung Putih kepada Kementerian Pertanian, Pedagangan, dan Perwakilan Dagang AS pada Rabu (24/6).

"Perwakilan Dagang akan mempertimbangkan, sejauh diizinkan oleh hukum, mengambil semua tindakan yang sesuai untuk mengenakan tarif pembalasan pada ekspor makanan laut China," lanjutnya seperti dikutip Sputnik.

Berdasarkan memo tersebut, mulai 15 Agustus, Perwakilan Dagang AS harus menyerahkan laporan bulanan kepada presiden. Isinya merupakan rincian kemajuan yang telah dibuat China dalam memenuhi komitmen pembeliannya di bawah kesepakatan Fase Satu terkait dengan pembelian makanan laut AS.

Selain itu, Perwakilan Dagang AS juga akan memberikan laporan bulanan terkait nilai perdagangan Maine, termasuk ekspor lobster dan lainnya ke China.

Dalam perjanjian dagang Fase 1, Beijing sepakat untuk meningkatkan pembelian barang dan jasa AS sebesar 200 miliar dolar AS selama dua tahun ke depan.

Di lain sisi, AS sepakat untuk memangkas beberapa tarif tetapi mempertahankannya pada impor China senilai 360 miliar dolar AS.

Perjanjian yang ditandatangani oleh pertengahan Januari tersebut mendapatkan begitu banyak tantangan di tengah pandemik Covid-19. Khususnya ketika AS menuding China yang bertanggung jawab atas kemunculan dan penyebaran wabah tersebut.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, telah melakukan pertemuan dengan delegasi China terkait dengan kelanjutan kesepakatan dagang. Pompeo mengatakan, China berkomitmen untuk melaksanakan kewajibannya di bawah perjanjian perdagangan Fase 1. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA