Ketika melakukan kampanye pertamanya di Tulsa, Oklahoma pada Sabtu (20/6), Trump mengaku besarnya jumlah infeksi di AS dikarenakan cepatnya pengujian Covid-19.
Sejauh ini saja, AS sudah menguji 27 juta orang di mana 8,4 persen di antaranya atau sekitar 2,3 juta dinyatakan positif terinfeksi, melansir
The Independent.
"Ini bagian buruknya, ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak kasus," ujar Trump.
"Jadi saya berkata pada mereka, perlambat pengujian," sambungnya.
Sontak pernyataan Trump tersebut menimbulkan berbagai komentar publik. Ketika dikonfirmasi, Gedung Putih menyatakan, pernyataan Trump terkait perlambatan pengujian merupakan lelucon.
Di sisi lain, Trump sendiri mengatakan kepada wartawan ia serius dengan pernyataannya tersebut dan telah mengarahkan satuan tugas untuk memperlambat pengujian.
Namun, Fauci pada Selasa (23/6) menegaskan, pihaknya tidak pernah diminta oleh Trump untuk melakukan hal tersebut.
"Tidak seorang pun dari kita yang pernah diperintahkan untuk memperlambat pengujian. Sebenarnya, kita akan melakukan lebih banyak pengujian," terang Fauci yang merupakan penasihat gugus tugas penanganan wabah Covid-19 Gedung Putih.
Dari laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa, jumlah kematian harian akibat Covid-19 di AS mengalami tren penurunan.
Pada Jumat (19/6), angka kematian harian mencapai 770, kemudian menurun menjadi 733 pada Sabtu, lalu 690 pada Minggu (21/6), dan 558 pada Senin (22/6), serta 308 pada Selasa.
BERITA TERKAIT: