Michael Kovrig (48) ditangkap oleh otoritas Tiongkok pada Desember 2018, dan telah secara resmi dituduh melakukan spionase pada pekan lalu. Penangkapan Kovrig, seperti halnya pengusaha Kanada lainnya, Michael Spavor, sekitar waktu yang sama, diyakini sebagai aksi balas dendam China atas penangkapan Meng Wanzhou CFO Huawei yang dituduh melakukan penipuan perbankan di AS.
Istri Kovrig, Vina Nadjibulla, yang tinggal di Toronto, telah berjuang untuk pembebasan suaminya sejak awal ia ditahan. Namun perjuangannya itu baru mulai diumumkan ke publik untuk pertama kalinya pada minggu ini.
“Situasi semakin mengerikan bagi Michael. Dia benar-benar terputus dan terisolasi. Kami percaya ini adalah saat untuk mempertimbangkan semua opsi. Kita kehabisan waktu,†katanya, seprti dikutip dariReuters, Rabu (24/6).
Nadjibulla mengatakan para ahli hukum telah mengatakan menteri kehakiman Kanada memiliki wewenang untuk menghentikan proses ekstradisi pada titik mana pun jika itu untuk kepentingan nasional, tidak harus menunggu proses pengadilan selesai.
“Opsi yang akan menghentkan proses ekstradisi berada dalam aturan hukum. Dan itu bisa membuka ruang untuk resolusi pada situasi kedua Michael,†kata Nadjibula.
Kovrig menghabiskan berbulan-bulan di sel isolasi setelah penangkapannya. Namun, sekarang dia dikabarkan memiliki teman satu sel tetapi masih tidak bisa keluar.
Keluarga Kovrig berbicara dengannya sekali melalui telepon pada 12 Maret lalu. Sebulan kemudian, Kovrig menhirimkan surat kepada mereka.
BERITA TERKAIT: