"Ini sudah berakhir," ucap Navarro ketika diwawancarai oleh
Fox News mengenai perjanjian perdagangan AS-China pada Selasa (22/6), melansir
CNA.
Penasihat Trump tersebut menerangkan, berakhirnya proses kesepakatan dagang antara AS dan China sangat dipengaruhi oleh pandemik Covid-19.
Ia mengatakan, Washington marah karena Beijing tidak segera membunyikan alarm bahaya sebelum wabah Covid-19 menyebar. Bahkan ketika keduanya sedang dalam tahap penandatanganan perjanjian Fase 1 pada 15 Januari di Washington.
"Itu pada saat mereka telah mengirim ratusan ribu orang ke negara ini (AS) untuk menyebarkan virus, dan hanya beberapa menit setelah roda naik untuk lepas landas, kami mulai mendengar tentang pandemik ini," jelasnya.
Sementara itu pada Kamis (18/6), Trump juga sudah memperbarui ancamannya untuk memutus hubungan dengan China. Ancaman tersebut muncul sehari setelah pihaknya mengadakan pembicaraan dengan Beijing.
Hubungan AS dan China sendiri sedang berada di titik terendah. Berbagai persoalan membuat mereka berseteru.
Mulai dari perang dagang, demonstrasi Hong Kong, Uighur, Laut China Selatan, Taiwan, hingga pandemik Covid-19.
Pemerintahan Trump sendiri selama ini secara terang-terangan mengkritik tajam China karena dianggap menyembunyikan informasi ketika awal wabah muncul. Trump juga menyalahkan China atas banyaknya kasus dan korban di AS akibat Covid-19.
BERITA TERKAIT: