Sebanyak 8.253 tempat pemungutan suara (TPS) yang telah disiapkan pemerintah, ditambah 140 TPS untuk warga Serbia yang ada di Kosovo, wilayah kemerdekaannya tidak diakui Serbia, serta 42 TPS untuk pemilih di luar negeri, dikutip dari Balkan Insight, Minggu (21/6).
Secara serentak TPS dibuka mulai pukul 07:00 hingga 20:00. Ada 21 daftar kandidat yang dikonfirmasi menjelang pemilihan, empat dari etnis minoritas, dua dari koalisi Progresif-Sosialis yang berkuasa saat ini, dan sisanya berasal dari partai-partai oposisi kecil.
Para pemilih akan memberikan suaranya untuk mengisi 250 tempat di parlemen Serbia.
Banyak pengamat yang mengatakan pemilu 21 Juni ini tidak akan menghasilkan kejutan bagi susunan politik Serbia. Partai Progresif Serbia, SNS, yang dipimpin oleh Presiden Aleksandar Vucic, diperkirakan akan menang dengan dukungan hingga 61 persen.
Sebelumnya, partai-partai oposisi menyatakan akan boikot pemilu. Upaya dialog antara partai yang berkuasa dan oposisi telah dilakukan, tetapi tidak ada hasilnya. Satu-satunya perubahan besar yang terjadi adalah bahwa partai yang berkuasa telah menurunkan ambang batas untuk memasuki parlemen dari 5 menjadi 3 persen, yang telah meningkatkan peluang partai-partai kecil mendapatkan kursi di majelis.
Pemilihan sebelumnya dijadwalkan pada 26 April. Namun Pandemik Covid-19 membuat jadwal bergeser menjadi 21 Juni setelah pemerintah mencabut pembatasan darurat dan penguncian.
Dari semua negara bekas Yugoslavia, Serbia tercatat memiliki angka kasus Covid-19 tertinggi dengan penambahan kasus baru rata-rata hingga 50 orang per hari.
Pejabat pemilu mewajibkanpPara pemilih mengenakan masker dan mentaati aturan jaga jarak.
BERITA TERKAIT: