Pada pekan lalu, menteri senior di Selandia Baru mengatakan Taiwan harus diizinkan untuk bergabung di WHO sebagai pengamat karena telah berhasil untuk membatasi penyebaran virus corona baru. Namun pernyataan tersebut memicu kemarahan China dan meminta Selandia Baru untuk berhenti membuat pernyataan yang salah.
Ketika ditanya perihal tanggapan tersebut, Menteri Luar Negeri Winston Peters menegaskan posisi Selandia Baru terhadap Taiwan di WHO.
"Kita harus membela diri kita sendiri," ujar Peters dalam konferensi pers pada Selasa (12/5), seperti dimuat
Reuters.
"Dan persahabatan sejati didasarkan pada kesetaraan. Itu didasarkan pada kemampuan persahabatan untuk tetap tidak setuju," lanjutnya.
Menurut Peters, dukungan Selandia Baru terhadap Taiwan tidak akan merusak hubungan diplomatik dengan China yang merupakan ditra dagang terbesarnya.
Dalam kasus tersebut, Peters menegaskan, Taiwan memiliki posisi di WHO karena berhasil melawan Covid-19.
"Posisi Seladia Baru terhadap Taiwan adalah keberhasilannya yang luar biasa melawan Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, ketika ditanya perihal persoalan tersebut, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan posisi Selandia Baru terhadap Taiwan hanya terkait dengan respons kesehatannya.
"Kami selalu mengambil kebijakan 'Satu China', dan itu akan terus menjadi persoalan," ujar Ardern.
Taiwan sendiri telah meningkatkan lobi agar bisa diizinkan untuk mengambil bagian sebagai pengamat di Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang akan diselenggarakan pada pekan depan.
Sebelumnya Taiwan pernah menjadi pengamat di WHO, namun dikeluarkan karena keberatan China.
Hingga saat ini, Taiwan berhasil menekan infeksi Covid-19 di angka 440 kasus dengan tujuh orang meninggal dunia.
BERITA TERKAIT: