Dalam webinar FPCI “Indonesia’s Foreign Policy in Addressing the Threat of Covid-19†pada Jumat (8/5), Retno mengungkapkan, ia pernah dihubungi oleh Ishii pada pukul 23.40 WIB.
"Beliau menghubungi saya bahkan di tengah malam. Mungkin beliau lupa untuk mengecek jam berapa itu. Beliau menghubungi saya pukul 11.40 hampir tengah malam untuk membahas kerja sama," ujar Retno.
Pernyataan Retno tersebut sontak membuat para Dutabesar yang mengikuti webinar tersebut tertawa, tidak terkecuali Ishii.
"Saya tidak tahu apakah Dutabesar saya di sana juga melakukan hal yang sama. Tapi di sini, setiap dutabesar bebas untuk menghubungi saya kapan pun mereka butuh," ungkap Retno.
Seketikam Ishii pun menunjukkan gestur meminta maaf di layar.
"Tidak apa-apa, Pak Dubes. Tida apa-apa," respons Retno langsung.
"Karena kita membahas kerja sama, itu yang sangat saya sukai. Jadi terlepas dari waktu, tidak-apa-apa selama kita berdiskusi hal yang baik. Saya akan selalu lebih dari siap untuk berdiskusi," lanjut Retno.
Retno menjelaskan, dari hasil diskusi tersebut, akhirnya Indonesia dan Jepang mencapai solusi kerja sama yang inovatif. Salah satunya adalah dengan memproduksi baju hazmat bersama untuk memenuhi kebutuhan Jepang dan Indonesia di tengah pandemik Covid-19.