Perdana Menteri Shinzo Abe diminta para ahli kesehatan pada Jumat (1/5) untuk terus mempertahankan keadaan darurat guna menghentikan penyebaran virus lebih lanjut.
Kendaan darurat di Jepang yang diatur selama sebulan akan berakhir pada 6 Mei.
"Untuk sementara, kita perlu menjaga kebijakan ini tetap berjalan," ujar anggota panel ahli pemerintah, Shigeru Omi seperti dimuat
Reuters.
"Kasus-kasus baru belum menurun sebanyak yang kita inginkan, dan ada beberapa daerah di mana sistem medis belum memadai," tambahnya.
Sementara itu, sebelumnya, Menteri Ekonomi, Yasutoshi Nishimura mengatakan beberapa daerah memang perlu menjaga pembatasan gerak secara ketat, namun di beberapa daerah lain mulai bisa diringankan.
Hingga saat ini, Jepang memiliki lebih dari 14.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dengan 436 orang meninggal dunia. Dari angka tersebut, sebanyak lebih dari 4 ribu kasus berada di ibukota, Tokyo.
Abe sendiri dijadwalkan akan mengumumkan keputusan terkait keadaan darurat pada Senin (4/5).
Sebelumnya, pemerintah Jepang sudah menyetujui untuk memberikan paket stimulus sebesar 1,1 triliun dolar AS untuk penanganan wabah. Meski banyak pihak yang menyerukan anggaran yang lebih besar.
BERITA TERKAIT: