Raja Maroko, Raja Mohammed VI membuat langkah tegas agresif untuk mengerem penyebaran virus bernama resmi Covid-19 itu di Maroko.
Awal pekan ini, Raja Maroko, Raja Mohammed VI mengirim permintaan fatwa ke Dewan Tinggi Ulama, dan otoritas ilmiah yang bertanggung jawab atas fatwa, untuk merekomendasikan penutupan sementara masjid untuk shalat lima waktu berjamaah mulai Senin (16/3). Langkah itu juga berlaku untuk ibadah shalat Jumat.
Hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk menghentikan penularan virus corona di negara tersebut.
Bukan hanya itu, Raja Mohammed VI juga memutuskan untuk memulangkan siswa Maroko yang mengenyam pendidikan di China, yang merupakan awal penyebaran virus corona.
Selain itu, pihak berwenang juga melakukan segala upaya dalam hal organisasi dan logistik untuk memungkinkan pemulangan wisatawan Maroko yang terdampar di luar negeri.
Langkah lain yang juga diambil adalah melakukan desinfeksi kendaraan umum serta pembatasan jumlah penumpang bus, trem dan taksi secara berkala. Hal itu dilakukan untuk menjaga jarak sosial demi terhindar dari penularan virus corona.
Selain sarana transportasi, banyak sudut kota dan fasilitas umum di Maroko yang juga dilakukan desinfeksi, termasuk pasar, dan administrasi publik.
Beberapa administrasi dan perusahaan juga telah mengizinkan staf mereka untuk bekerja dari rumah mereka untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
BERITA TERKAIT: