Sebut saja istri Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yakni Sophie Gregoire Trudeau, Menteri Urusan Dalam Negeri Australia Peter Dutton, bintang layar lebar Tom Hanks dan gelandang Chelsea Callum Hudson-Odoi, sebagai contoh.
Karena itulah, bukan hal yang mengejutkan jika muncul kepanikan di tengah masyarakat akan virus bernama resmi Covid-19 itu.
Akan tetapi, di tengah kepanikan tersebut, tidak sedikit pihak yang memanfaatkan situasi untuk menyebarkan kabar palsu atau hoax untuk membuat situasi semakin rumit atau dengan tujuan tertentu.
Salah satu kabar hoax yang sempat menyita sorotan beberapa waktu ini adalah kabar bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif terinfeksi virus corona.
Kabar hoax itu beredar di layanan perpesanan WhatsApp dengan tampilan tangkapan gambar seolah dari Twitter dengan judul "Bereaking News: Gedung Putih Resmi Mengkonfirmasi Bahwa Presiden Trump Dites Positif Virus Corona" yang tampak diambil dari media
Newsweek.
Namun setelah tim redaksi
RMOL.ID menelusuri lebih lanjut, akun yang disebutkan di kabar hoax itu, yakni
All Out THFC dan
The Spectator Index tidak mengeluarkan cuitan semacam itu di Twitter. Tim redaksi pun tidak menemukan konten tersebut di media
Newsweek.
Kabar itu agaknya hendak memperkeruh situasi.
Mengutip
Reuters (Kamis, 12/3), Juru Bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham mengatakan bahwa unit medis Gedung Putih dan Layanan Rahasia AS memastikan bahwa setiap tidakan pencegahan telah diambil untuk memastikan kesehatan Trump.
Dia juga merujuk pada pertemuan Trump dengan Sekretaris Presiden Brasil Fabio Wajngarten yang mendapingi Sang Presiden, Jair Bolsonaro, di resornya di Florida akhir pekan lalu. Wajngarten diketahui dinyatakan positif terinveksi virus corona setelah berkunjung ke Negeri Paman Sam.
Grisham mengatakan bahwa Trump hampir tidak berinteraksi dengan pejabat Brasil yang dinyatakan positif corona tersebut.
BERITA TERKAIT: