Hal itulah yang dilakukan oleh ribuan warga Thailand di ibukota Bangkok akhir pekan ini (Minggu, 12/1). Mereka ikut mengambil bagian dalam ajang lari marathon yang bertajuk "Lari Melawan Kediktatoran".
Kegiatan itu merupakan bentuk ekspresi warga terhadap pemerintahan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.
Polisi memperkirakan, lebih dari 12.745 orang berkumpul di sebuah taman di Bangkok. Dengan mengenakan pakaian lengkap atletik dan sepatu berwarna-warni, mereka ikut dalam kegiatan tersebut.
Selama kegiatan berlangsung, sejumlah pelari dikabarkan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah seperti "Prayuth, keluar!" Atau "Hidup demokrasi!" sambil berlari sepanjang rute 2,6 kilometer.
"Saya ingin segalanya menjadi lebih baik," kata salah seorang warga yang ikut dalam kegiatan tersebut, Waraporn Waralak.
"Saya ingin Prayuth keluar (dari jabatannya)," tambahnya.
Sementara itu, dekan Fakultas Sosiologi dan Antropologi di Universitas Thammasat Bangkok, Anusorn Unno menilai, sifat dari kegiatan tersebut tidak berbahaya dan berhasil mengundang partisipasi yang lebih besar daripada biasanya.
"Ini adalah pertemuan terbesar sejak kudeta," kata Unno seperti dimuat
Reuters.
BERITA TERKAIT: