Ribuan warga Palestina dan asing berkumpul di sekitar Gereja Kelahiran yang dibangun di atas gua yang menjadi tempat kelahiran Yesus. Setibanya Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa, administrator apostolik Patriarkh Latin Yerusalem dan pejabat Katolik Roma paling senior di Timur Tengah, prosesi misa pun dimulai.
"Kita melihat pada periode ini kelemahan politik, masalah ekonomi yang sangat besar, pengangguran, masalah dalam keluarga. Mari kita rayakan Natal dengan penuh pengharapan," ujar Pizzaballa ketika memberikan khotbah, seperti dimuat
Dailymail. Sementara itu, di alun-alun luar gereja, ribuan orang berpawai. Sekitar 20 warga Selandia Baru menyanyikan lagu-lagu Natal di depan pohon Natal setinggi 16 meter.
Menjelang malam, para wisatawan tidak diperbolehkan untuk memasuki area sekitar gereja. Mengingat tengah malam misa akan dilakukan dan dipimpin oleh Pizzaballa. Menurut kabar, Presiden Palestina Mahmud Abbas pun akan turut hadir.
Perayaan misa Natal pada tahun ini sendiri cukup berbeda. Karena akan ada prosesi pengembalian sebuah relik kayu yang diyakini berasal dari pasungan Yesus. Relik kayu tersebut dikirim sebagai hadiah kepada Paus Theodore I pada tahun 640.
Menurut kepala penjaga, Francesco Patton, relik tersebut sudah berada di Eropa selama lebih dari 1.300 tahun, sebelum akhirnya dikembalikan pada bulan lalu.
"Kami memuliakan relik itu karena mengingatkan kita akan misteri inkarnasi, bahwa putra Allah lahir dari Maria di Bethlehem lebih dari 2.000 tahun yang lalu," ujar Patton.