Kritik Trump, Christianity Today Dikeroyok Kaum Evangelis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 25 Desember 2019, 09:50 WIB
Kritik Trump, Christianity Today Dikeroyok Kaum Evangelis
Presiden AS Donald Trump/Net
rmol news logo Pekan lalu, majalah yang didirikan oleh mendiang Pendeta Billy Graham, Christianity Today (CT) memuat sebuah kritik terhadap Presiden AS Donald Trump terkait salah satu pasal impeachment-nya, yaitu penyalahgunaan kekuasaan.

Namun, kritik tersebut menjadi kontroversi setelah puluhan pemimpin Evangelis menentang hal tersebut. Evangelikal, sebutan bagi penganut Evangelisme, memang menjadi tombak dukungan bagi presiden dari Partai Republik tersebut. Alhasil, pada Minggu (22/12), melalui editorialnya CT harus meluruskan hal tersebut.

"Trump telah melakukan banyak hal baik untuk tujuan yang kita semua pedulikan," tulis majalah yang memiliki 130.000 per bulan dan 4,3 juta pengunjung situs, seperti dimuat Reuters, Rabu (25/12).

Namun, masalah tak lantas selesai dengan klarifikasi tersebut. Para editor dan penulis di majalah yang didirikan pada 1956 itu mengaku merasa dipaksa untuk meluruskan sesuatu yang menurutnya benar. Beberapa dari mereka akhirnya memilih mengundurkan diri.

Dalam cuitan di Twitter, Selasa (24/12), editor The Christian Post, Napp Nazworth mengatakan John Gran dan Richard Land yang menjadi penulis CT telah dipaksa untuk membuat pilihan sulit, yaitu meninggalkan CT atau membuat opini yang sesuai dengan tujuan politis.

Selain para editor, Presiden CT, Timothy Dalrymple tampaknya merasakan hal yang sama. Dalam opininya yang berjudul "Bendera di Angin Puyuh", ia mengatakan pembelaan Evangelis kepada Trump telah terikat pada amoralitas.

"Dengan kasih dan rasa hormat yang dalam. Kami meminta saudara dan saudari kita di dalam Kristus untuk mempertimbangkan apakah mereka telah memberikan kepada Kaisar apa yang hanya milik Allah: kesetiaan mereka yang tanpa syarat," ujar Dalrymple dalam tulisannya.

Putra Graham, Franklin pun mengecam tulisan tersebut dan mengatakan ayahnya akan kecewa karena ia telah memberikan dukungan sepenuhnya untuk Trump. Puluhan pemimpin Evangelis pun menandatangani pemakzulan majalah tersebut.

Dalam Twitter-nya, Trump mengungkapkan ia akan berhenti membaca CT.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA