"Daerah ini memiliki geografis berupa pegunungan yang indah dan bersih seperti di Kabupaten Malang kalau di Indonesia," kata Ajat biasa disapa dalam keterangannya, Jumat (2/8).
Ajat mengungkapkan, pertemuan dengan lembaga sosial di Bosnia tersebut dimaksudkan untuk membahas kemungkinan kerja sama antara MFS-EMMAUS dan NU Care-LAZISNU.
"Saat berkunjung ke MFS-EMMAUS, delegasi dari PBNU dihantarkan untuk meninjau proyek sosial MFS-EMMAUS, diantaranya house of care, pabrik yogurt dan guest house milik MFS. Kami juga berkunjung ke sebuah pesantren di Distrik Tuzla, dengan waktu tempuh 6 jam dari Sarajevo," paparnya.
Pesantren itu, lanjut Ajat, didirikan pada tahun 1625. Kunjungan ke pesantren tersebut, juga dalam rangka menjalin kerja sama salah satunya untuk kemungkinan diadakannya exchange program antara NU Care-LAZISNU dengan pesantren tersebut.
"Disela perjalanan kembali dari Tuzla menuju Sarajevo, delegasi berkesempatan ziarah ke pemakaman massal di Srebrenica," ucap Ajat.
Ajat nemabhakan, tempat tersebut memiliki sejarah tersendiri yang disebut sebagai Genoside Srebrenica.
"Di tempat inilah sekitar 25 ribu orang warga Srebrenica, Bosnia yang mayoritas muslim dibantai oleh pasukan Serbia dalam perang saudara tahun 1992 hingga 1995," tutupnya.
BERITA TERKAIT: