Oleh karena itu, dalam setiap dialog global perlu ditekankan kampanye toleransi dan perdamaian.
Demikian disampaikannya Retno dalam pengesahan resolusi Sidang Majelis Umum PBB untuk memerangi terorisme dan tindakan kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian terhadap agama di New York, Selasa kemarin (2/4).
"Tidak ada satupun negara yang terbebas dari rasisme, intoleransi, dan kebencian. Diperlukan aksi bersama untuk mendorong dialog global yang mempromosikan toleransi dan perdamaian," jelasnya.
Menurut Retno, dengan itu, Indonesia juga siap berbagi pengalaman mengenai kultur kebhinnekaan yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu dari co-sponsor resolusi yang dengan tegas menyikapi aksi terorisme di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret lalu.
Indonesia bersama Kuwait telah mensponsori Press Statement DK PBB yang mengutuk kejadian keji tersebut. Dengan telah disahkannya Resolusi SMU PBB melalui konsensus maka upaya Indonesia untuk menyikapi secara cepat dan tegas aksi terorisme di Christchurch berhasil mendapatkan dukungan lebih luas dari negara-negara di dunia.
Untuk itu, Retno menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan masyarakat Selandia Baru yang cepat bereaksi dan menunjukkan solidaritasnya terhadap umat muslim pasca penyerangan jemaah masjid di Christchurch.