Bukele merupakan seorang politisi dan juga pengusaha Salvador yang maju sebagai calon presiden dalam pemilu kemarin dari partai GANA tengah-kanan.
Sepanjang karir politiknya, dia pernah mengemban sejumlah jabatan politis, yakni walikota Nuevo Cuscatlan pada 11 Maret 2012. Dia juga terpilih sebagai walikota San Salvador pada 1 Maret 2015, dan mulai menjabat pada 1 Mei 2015.
Selain karena karir poliknya yang cemerlang dan usianya yang masih tergolong muda, Bukele juga menjadi sorotan karena latar belakang keluarganya. Meski lahir di San Salvador dan besar di negara tersebut, Bukele memiliki darah keturunan Palestina.
Bukele adalah putra Olga Ortez de Bukele dan Armando Bukele Kattán, seorang pengusaha terkemuka dan imam lokal keturunan Palestina. Menguti
The Times Of Israel, kakek-nenek dari pihak ayah Bukele adalah orang Kristen Palestina dari Yerusalem dan Betlehem. Sedangkan Kakek-nenek dari pihak ibunya juga merupakan orang Kristen. Namun ayahnya kemudian memeluk Islam dan menjadi seorang imam.
Semetara itu, istrinya, Gabriela RodrÃguez de Bukele merupakan seseorang yang disebut memiliki akar keturunan Yahudi.
Pada usia yang sangat muda, Bukele dikenal karena keterampilan dan semangat kewirausahaannya. Di usianya yang baru 18 tahun, dia sudah menjalankan perusahaan dan terus berkembang sebelum akhirnya dia terjun ke dunia politik.
Pengadilan pemilihan tertinggi El Salvador akhir pekan kemarin menyatakan Bukele sebagai pemenang pemilu presiden di mana dia mengantongi hampir 54 persen suara, dengan hampir 90 persen suara dihitung. Rivalnya, Carlos Callejas dari Aliansi Republik Nasionalis tertinggal jauh di belakang di urutan kedua dengan kurang dari 32 persen, Sedangkan calon presiden lainnya adalah mantan menteri luar negeri Hugo Martinez dari Farabundo Marti Front Pembebasan Nasional (FMLN) dan kandidat partai kecil.
"Kami memiliki kepastian penuh bahwa kami telah memenangkan pemilihan presiden, dan kami telah menang di babak pertama," kata Bukele, seperti dimuat
The Guardian.
Dia berdiri di atas platform anti-korupsi dan berkampanye dengan slogan "Ada cukup uang ketika tidak ada yang mencur".
Tidak ada laporan tentang masalah utama dalam pemungutan suara.
[mel]