"Ini adalah pembantaian besar, sebuah tragedi besar," kata Granger pada hari Kamis.
Empat kapal yang membawa sekitar 20 orang diserang di lepas pantai tetangga Suriname di Amerika Selatan Jumat lalu.
Sejauh ini baru tiga jasad nelayan yang ditemukan. Diduga para nelayan tersebut dipaksa terjun ke laut dengan beban diikatkan ke kaki mereka.
Para nelayan tersebut yang kebanyakan dari mereka orang Guyana, dipukuli dan dirampok.
Granger mengatakan kepada wartawan pada Kamis (4/5) bahwa Guyana telah sangat sukses dalam membatasi pembajakan di wilayah tersebut tetapi bahwa serangan mematikan terakhir telah datang sebagai kemunduran besar.
"Kami menyampaikan simpati kepada keluarga korban," tambahnya.
Tim pencarian dan penyelamatan terus beroperasi di wilayah itu, dengan otoritas Suriname dan Guyana bekerja sama.
Keluarga korban diberitahu bahwa mereka akan didukung oleh pemerintah.
Pembajakan telah lama menjadi masalah di perairan lepas Suriname dan Guyana, meskipun jumlah insiden yang dilaporkan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
[mel]
BERITA TERKAIT: