Kanye West: Perbudakan 400 Tahun Afrika-Amerika Adalah Pilihan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 02 Mei 2018, 07:32 WIB
Kanye West: Perbudakan 400 Tahun Afrika-Amerika Adalah Pilihan
Kanye West/Net
rmol news logo Bintang rap Amerika Serikat, Kanye West mengatakan bahwa perbudakan historis orang Afrika-Amerika yang terjadi selama ratusan tahun di masa lalu mungkin merupakan "pilihan".

"Ketika Anda mendengar tentang perbudakan selama 400 tahun. Selama 400 tahun? Kedengarannya seperti pilihan," katanya saat tampil di situs hiburan TMZ pekan ini.

Perbudakan yang dimaksud West adalah yang terjadi selama abad ke-17, 18 dan 19 di mana orang kulit hitam dibawa secara paksa dari Afrika ke Amerika Serikat untuk dijual sebagai budak.

Komentar West tersebut memancing tanggapan marah dari anggota staf yang berkulit hitam di TMZ, Van Lathan.

Lathan mengatakan komentar rapper itu tampaknya dibuat tanpa pemikiran matang.

"Anda berhak untuk percaya apa pun yang Anda inginkan, tetapi ada fakta dan dunia nyata, konsekuensi kehidupan nyata di balik semua yang baru saja Anda katakan," tambahnya seperti dimuat BBC.

"Kita harus berurusan dengan marginalisasi yang datang dari perbudakan 400 tahun yang Anda katakan untuk orang-orang kami adalah sebuah pilihan," sambungnya

Selain Lathan, komentar West juga memicu reaksi di media sosial dengan beberapa pengguna Twitter menyarankan rapper itu harus membaca kembali buku-buku sejarah.

Ini bukan kali pertama dia membuat kontroversi. Sebelumnya beberapa waktu lalu West juga menjadi sorotan karema dukungan vokalnya untuk Presiden Donald Trump. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA