Petugas Bersihkan Ranjau Darat Dekat Lokasi Baptisan Sungai Yordan Sebelum Paskah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 30 Maret 2018, 12:25 WIB
Petugas Bersihkan Ranjau Darat Dekat Lokasi Baptisan Sungai Yordan Sebelum Paskah
Pembersihan ranjau/Reuters
rmol news logo Di tepi barat Sungai Yordan, tidak jauh dari tempat di mana orang Kristen percaya Yesus dibaptis, para ahli mulai membersihkan ribuan ranjau dari reruntuhan delapan gereja dan tanah di sekitarnya yang ditinggalkan lebih dari 50 tahun yang lalu.

Setelah ranjau anti-tank dan bahan peledak lainnya dibuang dari lokasi, senyawa yang mengandung gereja Katolik Roma dan tujuh gereja Ortodoks Timur yang ditinggalkan setelah perang Timur Tengah 1967 dapat dibuka kembali.

Begitu keterangan dari HALO Trust, sebuah badan amal yang berbasis di Skotlandia yang mengatur upaya bersama-sama. dengan Israel.

Daerah yang ditambang, di Tepi Barat yang diduduki Israel, sekitar satu kilometer dari Qasr al-Yahud adalah situs baptisan yang dikatakan HALO dikunjungi oleh sekitar 570.000 peziarah Kristen tahun lalu.

Sebuah tim ahli Israel, Palestina, dan Georgia, menggunakan detektor ranjau genggam dan penggali mekanik lapis baja, mulai membersihkan kompleks gereja dan semak belukar gurun di sekitarnya sesaat sebelum Pekan Suci Kristen yang mendahului Paskah.

HALO mengatakan area itu sebelumnya mengandung sekitar 2.600 ranjau dan sejumlah persenjataan perang yang tidak meledak lainnya. Area itu juga dipagari kawat berduri dan ditandai berbahaya.

HALO telah mengumpulkan dana untuk proyek ini selama beberapa tahun dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berniat untuk menyelesaikan pekerjaan di situs tersebut pada Natal.

Kementerian Pertahanan Israel dan Otoritas Tambang Ranjau Israel-nya telah menyumbang setidaknya setengah dana untuk proyek tersebut.

HALO menggambarkan proyek itu sebagai contoh langka kolaborasi multi-agama di Timur Tengah, yang melibatkan Israel dan Otoritas Palestina yang mengatur pemerintahan sendiri terbatas di Tepi Barat, yang menyambut baik upaya tersebut. Dmeikian seperti dimuat Reuters. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA