Kabar pengunduran diri Htin Kyaw, yang juga meruÂpakan sahabat baik Aung San Suu Kyi ini dibenarkan Istana Kepresidenan.
Juru Bicara Kepresidenan Zaw Htay mengatakan, untuk sementara posisi presiden inÂterim dipegang Wakil Presiden Myint Swe, yang juga merupaÂkan seorang bekas jenderal.
"Benar, beliau mengunÂdurkan diri. Beliau baru saja selesai menjalani operasi. Kini beliau ingin istirahat penuh agar penyembuhannya berÂjalan lancar," ujar Zaw Htay.
Jajaran pemerintah MyanÂmar akan menentukan presiden pengganti dengan proses voting dalam tujuh hari ke depan.
"Untuk posisi sementara akan dipegang wakil presiden Myint Swe," sambungnya.
Jabatan presiden sebenarnya hanya seremonial di Myanmar, karena Suu Kyi, yang memiÂliki posisi sebagai Penasihat Negara yang diakui sebagai pengambil kebijakan.
Peraih Hadiah Nobel PerÂdamaian itu tak bisa menjadi presiden karena konstitusi warÂisan junta militer melarangnya memegang posisi tersebut.
Htin Kyaw adalah presiden pertama Myanmar sipil sejak negara itu di bawah kendali junta militer pada 1962. Dia dipilih pada 2016. Saat itu, Suu Kyi mengatakan bahwa kewenangannya tetap berada di atas Htin Kyaw.
Sejak itu mereka tampak kompak saling membantu, terÂmasuk saat Myanmar mendaÂpat sorotan tajam dari koÂmunitas internasional terkait tuduhan melakukan pembersiÂhan etnis Muslim Rohingya.
Pemerintahan Myanmar sebenarnya masih dalam taÂhap transisi dari militer ke sipil. Sejauh ini, peran militer, termasuk dalam hal kebijakan ekonomi, masih dominan.
Militer juga masih memeÂgang tiga posisi penting di pemerintahan, yaitu urusan dalam negeri, perbatasan, dan pertahanan negara. Militer juga menguasai seperempat kursi parlemen. Karena itu militer masih punya peran memveto secara de fakto terÂhadap perubahan konstitusi negara. ***
BERITA TERKAIT: