Ini adalah perangkat kedua yang belum meledak yang ditemukan di wilayah tersebut dalam seminggu terakhir.
Bahan peledak baru ditemukan pada pukul 11 ​​pagi waktu setempat pada Rabu (31/1) dekat dengan pusat pameran Hong Kong Convention Center dan Exhibition Centre. Lokasi itu tak jauh dari penemuan bom pertama yang memiliki berat hingga 450 kilogram dan berhasil dijinakkan pada akhir pekan kemarin.
Penemuan persenjataan yang tidak meledak tersebut mendorong polisi untuk menutup beberapa jalan dan mengepung daerah tersebut di lingkungan Wan Chai yang sibuk, dengan toko-toko ditutup dan jalan setapak di dekatnya ditutup saat para ahli memeriksa perangkat tersebut.
Polisi mengatakan sekitar 4.000 orang telah dievakuasi dari daerah Wan Chai.
Bukan hanya itu, beberapa layanan feri lintas pelabuhan juga ditangguhkan.
Petugas pembuangan bom Alick McWhirter mengatakan bahwa perangkat yang baru ditemukan itu adalah tipe bom yang sama dengan yang ditemukan sebelumnya namun lebih sulit ditangani karena sekering yang rusak parah.
"Bom itu dalam kondisi berbahaya, mekanisme sekering rusak parah dan posisi bomnya menyulitkan peralatan kami untuk mendapatkan akses optimal," katanya seperti dimuat
CNN.
Menurut arsip militer Amerika Serikat, Korps Angkatan Udara Amerika Serikat mulai mengebom Hong Kong saat berada di bawah pendudukan Jepang pada musim gugur 1942 dan menyerang kota tersebut puluhan kali.
Sebagian besar serangan udara tersebut dilakukan oleh pembom B-24 dan B-25, yang sebelumnya bisa membawa hingga 8.000 pon bom.
McWhirter mengkonfirmasi bom yang baru ditemukan itu berasal dari desain Amerika Serikat.
[mel]
BERITA TERKAIT: